Di tengah ketatnya persaingan antarindustri pulp dan kertas dunia berikut isu sosial dan lingkungan yang semakin menjadi fokus industri, Indonesia justru berhasil memperkuat posisinya hingga kini berada peringkat ke 9 penghasil pulp dunia dan ke 8 penghasil kertas.
Ketika kebutuhan dunia akan pulp, kertas serta produk turunannya semakin meningkat sementara negara yang mampu mengembangkan industri ini begitu terbatas dengan kecenderungan terjadi pergeseran kekuatan ke wilayah Asia, pastinya kondisi ini adalah momentum berharga yang harus disikapi dengan segera dan tepat.
“Pemerintah meyakini industri pulp dan kertas nasional adalah jawaban bagi kita bagaimana sektor industri mampu memanfaatkan keunggulan komparatif yang ada di wilayahnya, bersifat terbarukan dan berkembang menjadi pemain dunia secara berkelanjutan. Karena itu, seluruh pemangku kepentingan yang hari ini hadir harus bersinergi mempertajam road map yang telah ada guna menjadi acuan pengembangan sektor ini di masa mendatang,” kata Direktur Jenderal Industri Agro dan Kimia Kementerian Perindustrian Benny Wahyudi yang mewakili Menteri Perindustrian MS Hidayat seusai membuka Kongres Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) yang berlangsung di Hotel JW Marriott, Surabaya, Kamis (15/12/2011).
Selain menjadi forum pertanggungjawabaan Dewan Pengurus, Kongres APKI bertema "Bersama APKI Mengembangkan Industri Pulp yang Ramah Lingkungan dan Unggul di Pasar Dunia" ini juga menggelar pemilihan Dewan Pengurus dan Penasihat masa bakti 2011-2016.
Kebutuhan kertas dunia diperkirakan tumbuh sebesar rata-rata 2,1 persen per tahun, dimana pertumbuhan di negara-negara berkembang akan mencapai sebesar 4,1 persen per tahun sementara di negara maju, pasar tumbuh 0,5 persen per tahun.
Saat ini kebutuhan kertas dunia mencapai 370 juta ton, yang diperkirakan meningkat hingga 490 juta ton per tahun pada tahun 2020. Sementara kebutuhan kertas dalam negeri tahun 2010 telah mencapai 6,6 juta ton.
“Kondisi ini harus direspon dengan tepat oleh APKI. Road map seperti yang diamanatkan pemerintah tadi harus mampu menjadi pedoman bagi kami dalam mencari solusi atas kebutuhan investasi yang tinggi, ketentuan dan regulasi yang kurang harmonis, penguasaan teknologi manufaktur terkini, penetrasi pasar yang optimal, termasuk melakukan pengelolaan secara berkelanjutan yang akan menjadi jawaban langsung atas isu sosial dan lingkungan selama ini,” tambah Ketua Penyelenggara, Yan Partawijaya dalam siaran persnya Kamis.
Saat ini APKI mewadahi sebanyak 14 industri pulp dan 79 industri kertas dengan kapasitas terpasang masing-masing 7,9 juta ton pulp per tahun dan 12,17 juta ton kertas per tahun, yang mampu menghasilkan hampir seluruh jenis kertas mulai dari kertas koran, kraft liner/medium, kertas kantong semen, kertas pembungkus, kertas tissue dan kertas sigaret.
Sumber: Kompas
Ketika kebutuhan dunia akan pulp, kertas serta produk turunannya semakin meningkat sementara negara yang mampu mengembangkan industri ini begitu terbatas dengan kecenderungan terjadi pergeseran kekuatan ke wilayah Asia, pastinya kondisi ini adalah momentum berharga yang harus disikapi dengan segera dan tepat.
“Pemerintah meyakini industri pulp dan kertas nasional adalah jawaban bagi kita bagaimana sektor industri mampu memanfaatkan keunggulan komparatif yang ada di wilayahnya, bersifat terbarukan dan berkembang menjadi pemain dunia secara berkelanjutan. Karena itu, seluruh pemangku kepentingan yang hari ini hadir harus bersinergi mempertajam road map yang telah ada guna menjadi acuan pengembangan sektor ini di masa mendatang,” kata Direktur Jenderal Industri Agro dan Kimia Kementerian Perindustrian Benny Wahyudi yang mewakili Menteri Perindustrian MS Hidayat seusai membuka Kongres Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) yang berlangsung di Hotel JW Marriott, Surabaya, Kamis (15/12/2011).
Selain menjadi forum pertanggungjawabaan Dewan Pengurus, Kongres APKI bertema "Bersama APKI Mengembangkan Industri Pulp yang Ramah Lingkungan dan Unggul di Pasar Dunia" ini juga menggelar pemilihan Dewan Pengurus dan Penasihat masa bakti 2011-2016.
Kebutuhan kertas dunia diperkirakan tumbuh sebesar rata-rata 2,1 persen per tahun, dimana pertumbuhan di negara-negara berkembang akan mencapai sebesar 4,1 persen per tahun sementara di negara maju, pasar tumbuh 0,5 persen per tahun.
Saat ini kebutuhan kertas dunia mencapai 370 juta ton, yang diperkirakan meningkat hingga 490 juta ton per tahun pada tahun 2020. Sementara kebutuhan kertas dalam negeri tahun 2010 telah mencapai 6,6 juta ton.
“Kondisi ini harus direspon dengan tepat oleh APKI. Road map seperti yang diamanatkan pemerintah tadi harus mampu menjadi pedoman bagi kami dalam mencari solusi atas kebutuhan investasi yang tinggi, ketentuan dan regulasi yang kurang harmonis, penguasaan teknologi manufaktur terkini, penetrasi pasar yang optimal, termasuk melakukan pengelolaan secara berkelanjutan yang akan menjadi jawaban langsung atas isu sosial dan lingkungan selama ini,” tambah Ketua Penyelenggara, Yan Partawijaya dalam siaran persnya Kamis.
Saat ini APKI mewadahi sebanyak 14 industri pulp dan 79 industri kertas dengan kapasitas terpasang masing-masing 7,9 juta ton pulp per tahun dan 12,17 juta ton kertas per tahun, yang mampu menghasilkan hampir seluruh jenis kertas mulai dari kertas koran, kraft liner/medium, kertas kantong semen, kertas pembungkus, kertas tissue dan kertas sigaret.
Sumber: Kompas
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Banyak Atas Komentarnya... Jangan Lupa Baca Artikel Yang Lain Ya.... :)