Kuala Lumpur (ANTARA News) - Sejumlah perguruan tinggi di Indonesia diminati para pelajar Malaysia terutama jurusan kedokteran, farmasi, dan teknik karena dinilai memiliki sejumlah keunggulan jika dibandingkan perguruan tinggi di negaranya maupun sejumlah negara lain.
"Minat pelajar Malaysia untuk sekolah di Indonesia cukup tinggi," kata Atase Pendidikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur Rusdi MA saat dijumpai di kantornya, Rabu.
Sejumlah perguruan tinggi yang banyak dituju oleh warga Malaysia di antaranya adalah Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran (Unpad), Institut Teknologi Surabaya (ITS), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Andalas (Unand).
"Contohnya di USU, banyak mahasiswa Malaysia yang kuliah di fakultas kedokteran. Begitupula dengan Andalas, jumlahnya cukup banyak. Memang pada masa gempa 2009, banyak yang pulang ke negaranya. Tapi sekarang ini, sudah kembali lagi," ungkapnya.
Di UI juga banyak mahasiswa Malaysia yang kuliah di fakultas kedokteran, sedangkan untuk jurusan teknik banyak di ITB ataupun ITS dan untuk fakultas lain banyak yang kuliah di UGM.
Para mahasiswa Malaysia yang sekolah di Indonesia juga mendapatkan perhatian penuh dari pemerintahnya dengan secara berkala memantau perguruan tinggi di Indonesia yang dinilai cukup bagus untuk dijadikan tujuan menimba ilmu bagi warganya.
Rusdi menjelaskan beberapa faktor yang mendorong pelajar Malaysia melanjutkan pendidikan di Indonesia adalah kualitasnya yang bagus, biaya hidup terjangkau, kesamaan budaya dan bahasa serta jarak kedua negara yang berdekatan.
"Banyak kemiripan antara Malaysia dan Indonesia mulai dari bahasa, budaya bahkan makanan sehingga mereka cukup senang untuk sekolah di Indonesia," ungkapnya.
Disebutkannya, dalam lima tahun terakhir (2005-2010), jumlah mahasiswa Malaysia yang belajar di Indonesia meningkat tiga kali lipat.
Pada 2005, jumlahnya baru 2.334 mahasiswa, tapi pada 2009 mencapai 5.788 orang. Bahkan, pada 2010 (sampai Mei) jumlahnya sudah 6.086 mahasiswa.
Untuk lebih meningkatkan pelayanan, kata Rusdi, pihak KBRI sedang mengupayakan bisa menjadi tempat pelaksanaan ujian masuk perguruan tinggi negeri Indonesia.
"Kami sudah kirim surat ke departemen pendidikan. Bila ini terlaksana akan mempermudah baik untuk WNI atau warga Malaysia yang mau kuliah di sana karena ujiannya bisa di sini," ungkapnya.
Sementara itu, mahasiswa Indonesia yang kuliah di sejumlah perguruan tinggi di Malaysia, jumlahnya juga besar mencapai 13.627 orang (Mei 2010).
Namun, jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan 2008 yang mencapai 14.539 mahasiswa.
Peluang Pesantren
Menurut Rusdi, pesantren Indonesia juga berpeluang besar untuk menarik minat warga Malaysia menimba ilmu asalkan ketika sudah lulus, mereka bisa meneruskan pendidikan ke Mesir.
"Kami juga sedang menyiapkan program untuk bisa mendatangkan siswa Malaysia untuk belajar ke pesantren di Indonesia," jelasnya.
Dewasa ini, jumlah pesantren di Tanah Air seperti Gontor bila dikemas dengan baik akan dapat menarik minat warga negeri jiran ini.
"Peluang pesantren Indonesia untuk menarik minat mereka cukup tinggi dan sepertinya dengan banyak persamaan baik dari bahasa maupun budaya, para orang tua akan lebih nyaman mengirimkan anaknya ke Indonesia," katanya.
Sumber: Antaranews.com
"Minat pelajar Malaysia untuk sekolah di Indonesia cukup tinggi," kata Atase Pendidikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur Rusdi MA saat dijumpai di kantornya, Rabu.
Sejumlah perguruan tinggi yang banyak dituju oleh warga Malaysia di antaranya adalah Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran (Unpad), Institut Teknologi Surabaya (ITS), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Andalas (Unand).
"Contohnya di USU, banyak mahasiswa Malaysia yang kuliah di fakultas kedokteran. Begitupula dengan Andalas, jumlahnya cukup banyak. Memang pada masa gempa 2009, banyak yang pulang ke negaranya. Tapi sekarang ini, sudah kembali lagi," ungkapnya.
Di UI juga banyak mahasiswa Malaysia yang kuliah di fakultas kedokteran, sedangkan untuk jurusan teknik banyak di ITB ataupun ITS dan untuk fakultas lain banyak yang kuliah di UGM.
Para mahasiswa Malaysia yang sekolah di Indonesia juga mendapatkan perhatian penuh dari pemerintahnya dengan secara berkala memantau perguruan tinggi di Indonesia yang dinilai cukup bagus untuk dijadikan tujuan menimba ilmu bagi warganya.
Rusdi menjelaskan beberapa faktor yang mendorong pelajar Malaysia melanjutkan pendidikan di Indonesia adalah kualitasnya yang bagus, biaya hidup terjangkau, kesamaan budaya dan bahasa serta jarak kedua negara yang berdekatan.
"Banyak kemiripan antara Malaysia dan Indonesia mulai dari bahasa, budaya bahkan makanan sehingga mereka cukup senang untuk sekolah di Indonesia," ungkapnya.
Disebutkannya, dalam lima tahun terakhir (2005-2010), jumlah mahasiswa Malaysia yang belajar di Indonesia meningkat tiga kali lipat.
Pada 2005, jumlahnya baru 2.334 mahasiswa, tapi pada 2009 mencapai 5.788 orang. Bahkan, pada 2010 (sampai Mei) jumlahnya sudah 6.086 mahasiswa.
Untuk lebih meningkatkan pelayanan, kata Rusdi, pihak KBRI sedang mengupayakan bisa menjadi tempat pelaksanaan ujian masuk perguruan tinggi negeri Indonesia.
"Kami sudah kirim surat ke departemen pendidikan. Bila ini terlaksana akan mempermudah baik untuk WNI atau warga Malaysia yang mau kuliah di sana karena ujiannya bisa di sini," ungkapnya.
Sementara itu, mahasiswa Indonesia yang kuliah di sejumlah perguruan tinggi di Malaysia, jumlahnya juga besar mencapai 13.627 orang (Mei 2010).
Namun, jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan 2008 yang mencapai 14.539 mahasiswa.
Peluang Pesantren
Menurut Rusdi, pesantren Indonesia juga berpeluang besar untuk menarik minat warga Malaysia menimba ilmu asalkan ketika sudah lulus, mereka bisa meneruskan pendidikan ke Mesir.
"Kami juga sedang menyiapkan program untuk bisa mendatangkan siswa Malaysia untuk belajar ke pesantren di Indonesia," jelasnya.
Dewasa ini, jumlah pesantren di Tanah Air seperti Gontor bila dikemas dengan baik akan dapat menarik minat warga negeri jiran ini.
"Peluang pesantren Indonesia untuk menarik minat mereka cukup tinggi dan sepertinya dengan banyak persamaan baik dari bahasa maupun budaya, para orang tua akan lebih nyaman mengirimkan anaknya ke Indonesia," katanya.
Sumber: Antaranews.com
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Banyak Atas Komentarnya... Jangan Lupa Baca Artikel Yang Lain Ya.... :)