Jakarta - Malaysia mempelajari pola pengelolaan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2) kepada Indonesia.
"Menteri Perempuan, Keluarga dan Pembangunan Komunitas Negara Malaysia Dato Sri Shahrizat Abdul Jalil datang ke Indonesia untuk mengetahui lebih banyak tentang program P2TP2A," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar di Jakarta, Selasa.
Linda menjelaskan, Shahrizat dan para wakil rakyat serta organisasi perempuan Malaysia melihat langsung bagaimana mekanisme P2TP2A di Indonesia berjalan.
Mereka terkesan dengan mekanisme kerjasama yang erat antara pemerintah dan lembaga msyarakat di mana sebagian besar pengelola P2TP2A adalah relawan.
"Menteri Shahrizat menambahkan bahwa hal yang sama berlaku di Malaysia dimana tanpa kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat, pemerintah tidak dapat menjangkau masyarakat langsung," katanya.
Kunjungan menteri Malaysia itu juga adalah tindak lanjut dari kerjasama bilateral kedua kementerian yang telah dimulai sejak 2005.
"Malaysia ingin memperkuat gender studies di negaranya dan belajar dari pengalaman Indonesia," kata Linda.(AntaraNews.com)
"Menteri Perempuan, Keluarga dan Pembangunan Komunitas Negara Malaysia Dato Sri Shahrizat Abdul Jalil datang ke Indonesia untuk mengetahui lebih banyak tentang program P2TP2A," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar di Jakarta, Selasa.
Linda menjelaskan, Shahrizat dan para wakil rakyat serta organisasi perempuan Malaysia melihat langsung bagaimana mekanisme P2TP2A di Indonesia berjalan.
Mereka terkesan dengan mekanisme kerjasama yang erat antara pemerintah dan lembaga msyarakat di mana sebagian besar pengelola P2TP2A adalah relawan.
"Menteri Shahrizat menambahkan bahwa hal yang sama berlaku di Malaysia dimana tanpa kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat, pemerintah tidak dapat menjangkau masyarakat langsung," katanya.
Kunjungan menteri Malaysia itu juga adalah tindak lanjut dari kerjasama bilateral kedua kementerian yang telah dimulai sejak 2005.
"Malaysia ingin memperkuat gender studies di negaranya dan belajar dari pengalaman Indonesia," kata Linda.(AntaraNews.com)
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Banyak Atas Komentarnya... Jangan Lupa Baca Artikel Yang Lain Ya.... :)