Bagi Perdana Menteri China, Wen Jiabao, Indonesia terkenal dengan lagu-lagu rakyat yang cukup populer di negaranya. Bahkan dia masih ingat dengan sejumlah lagu asal Tapanuli dan Ambon.
"Saya sudah mengenal negara itu sejak masih kecil dan bisa bersenandung sejumlah lagu rakyat Indonesia yang terkenal, seperti Buteh [maksudnya Butet] dan Ayo Mama," ujar Wen, yang dikutip harian China Daily, Rabu 27 April 2011. Wen awal pekan ini diwawancara sejumlah jurnalis dari Indonesia dan Malaysia dalam rangka kunjungannya ke kedua negara itu pada akhir April. Wen dijadwalkan menyambangi Indonesia pada 29-30 April 2011.
Kepala pemerintahan China itu menilai Indonesia sebagai negara yang sangat luas dan kaya akan sumber daya alam serta memiliki penduduk yang banyak. "Memiliki garis pantai yang panjang dan pulau yang banyak, tidak salah bila negara ini dikenal sebagai 'zamrud khatulistiwa,'" kata Wen.
Dia mengingatkan bahwa kontak antara China dan Indonesia sudah terjalin sejak 2.000 tahun yang lampau, sehingga akhirnya banyak kemiripan secara sosial budaya.
Wen berharap mencapai hasil konkrit dengan pemerintah Indonesia di enam bidang kerjasama ketika akan berkunjung ke Jakarta nanti. Salah satunya adalah mendorong hubungan ekonomi perdagangan yang saling menguntungkan.
Sebelumnya, dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Marty Natalegawa, dengan Menlu China, Yang Jiechi, kedua pemerintah sepakat menetapkan target baru. “Kami sepakat untuk mengusulkan target perdagangan kedua negara pada tahun 2015 menjadi US$ 80 miliar saat kunjungan PM China ke Jakarta “ jelas Natalegawa pekan lalu.
Selain isu ekonomi dan perdagangan, kedua negara juga berkomitmen meningkatkan kerjasama di bidang penguatan mekanisme hubungan bilateral, kerjasama maritim dan kerjasama pertahanan. China dan Indonesia juga ingin mempererat hubungan antarwarga, peningkatan kerjasa sama pendidikan, serta meningkatkan koordinasi posisi kedua negara di forum-forum global, seperti PBB dan G-20.
Menurut catatan VIVAnews, Wen tahun lalu sudah berencana berkunjung ke Jakarta. Namun kunjungan itu batal karena penguasa nomor dua di China itu sibuk menangani koordinasi bantuan dan evakuasi para korban bencana gempa bumi di provinsi Qinghan dan sekitarnya. (Vivanews.com)
"Saya sudah mengenal negara itu sejak masih kecil dan bisa bersenandung sejumlah lagu rakyat Indonesia yang terkenal, seperti Buteh [maksudnya Butet] dan Ayo Mama," ujar Wen, yang dikutip harian China Daily, Rabu 27 April 2011. Wen awal pekan ini diwawancara sejumlah jurnalis dari Indonesia dan Malaysia dalam rangka kunjungannya ke kedua negara itu pada akhir April. Wen dijadwalkan menyambangi Indonesia pada 29-30 April 2011.
Kepala pemerintahan China itu menilai Indonesia sebagai negara yang sangat luas dan kaya akan sumber daya alam serta memiliki penduduk yang banyak. "Memiliki garis pantai yang panjang dan pulau yang banyak, tidak salah bila negara ini dikenal sebagai 'zamrud khatulistiwa,'" kata Wen.
Dia mengingatkan bahwa kontak antara China dan Indonesia sudah terjalin sejak 2.000 tahun yang lampau, sehingga akhirnya banyak kemiripan secara sosial budaya.
Wen berharap mencapai hasil konkrit dengan pemerintah Indonesia di enam bidang kerjasama ketika akan berkunjung ke Jakarta nanti. Salah satunya adalah mendorong hubungan ekonomi perdagangan yang saling menguntungkan.
Sebelumnya, dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Marty Natalegawa, dengan Menlu China, Yang Jiechi, kedua pemerintah sepakat menetapkan target baru. “Kami sepakat untuk mengusulkan target perdagangan kedua negara pada tahun 2015 menjadi US$ 80 miliar saat kunjungan PM China ke Jakarta “ jelas Natalegawa pekan lalu.
Selain isu ekonomi dan perdagangan, kedua negara juga berkomitmen meningkatkan kerjasama di bidang penguatan mekanisme hubungan bilateral, kerjasama maritim dan kerjasama pertahanan. China dan Indonesia juga ingin mempererat hubungan antarwarga, peningkatan kerjasa sama pendidikan, serta meningkatkan koordinasi posisi kedua negara di forum-forum global, seperti PBB dan G-20.
Menurut catatan VIVAnews, Wen tahun lalu sudah berencana berkunjung ke Jakarta. Namun kunjungan itu batal karena penguasa nomor dua di China itu sibuk menangani koordinasi bantuan dan evakuasi para korban bencana gempa bumi di provinsi Qinghan dan sekitarnya. (Vivanews.com)
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Banyak Atas Komentarnya... Jangan Lupa Baca Artikel Yang Lain Ya.... :)