Yogyakarta - Libur panjang akhir pekan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke DIY sebesar 15 hingga 20 persen dibanding hari biasa.
"Peningkatan tersebut berdasarkan wisatawan yang datang ke DIY dengan jasa biro perjalanan wisata, belum termasuk `free individual traveller`," kata Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (association of the Indonesia Tours dan Travel)," kata Ketua Asita DIY, Edwin Ismedi Hima di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, kenaikan sebesar 15-20 persen tersebut lebih didominasi oleh wisatawan domestik yang berasal dari Pulau Jawa, dan akan masuk ke Yogyakarta melalui jalan darat.
Namun demikian, ia menyebut bahwa kenaikan tingkat kunjungan wisatawan tersebut tidaklah terlalu besar.
"Liburan ini adalah libur keagamaan, sehingga peningkatannya tidaklah terlalu banyak. Selain itu, banyak wisatawan yang datang sendiri, karena hanya berasal dari sejumlah kota di Pulau Jawa, seperti Jakarta, Bandung atau Surabaya," katanya.
Ia memperkirakan, kenaikan jumlah wisatawan domestik ke Yogyakarta tersebut akan terjadi hingga Minggu (24/4).
"Jumlah wisatawan yang masuk ke Yogyakarta pada libur panjang akhir pekan ini lebih besar dibanding masyarakat Yogyakarta yang berwisata ke luar daerah," katanya.
Namun demikian, lanjut dia, antusias masyarakat Yogyakarta untuk berwisata ke daerah lain, atau ke luar negeri sudah cukup besar seperti ke Singapura, Malaysia dan Thailand.
Adanya penerbangan murah dan kebijakan bebas fiskal serta paket wisata dengan harga terjangkau, lanjut Edwin, menyebabkan masyarakat Yogyakarta tidak ragu lagi untuk berwisata ke negara-negara tetangga tersebut.
"Peningkatan wisatawan dari Yogyakarta ke luar negeri tersebut terjadi pada saat-saat tertentu saja, tetapi bukan pada saat libur panjang akhir pekan," katanya.(AntaraNews.com)
"Peningkatan tersebut berdasarkan wisatawan yang datang ke DIY dengan jasa biro perjalanan wisata, belum termasuk `free individual traveller`," kata Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (association of the Indonesia Tours dan Travel)," kata Ketua Asita DIY, Edwin Ismedi Hima di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, kenaikan sebesar 15-20 persen tersebut lebih didominasi oleh wisatawan domestik yang berasal dari Pulau Jawa, dan akan masuk ke Yogyakarta melalui jalan darat.
Namun demikian, ia menyebut bahwa kenaikan tingkat kunjungan wisatawan tersebut tidaklah terlalu besar.
"Liburan ini adalah libur keagamaan, sehingga peningkatannya tidaklah terlalu banyak. Selain itu, banyak wisatawan yang datang sendiri, karena hanya berasal dari sejumlah kota di Pulau Jawa, seperti Jakarta, Bandung atau Surabaya," katanya.
Ia memperkirakan, kenaikan jumlah wisatawan domestik ke Yogyakarta tersebut akan terjadi hingga Minggu (24/4).
"Jumlah wisatawan yang masuk ke Yogyakarta pada libur panjang akhir pekan ini lebih besar dibanding masyarakat Yogyakarta yang berwisata ke luar daerah," katanya.
Namun demikian, lanjut dia, antusias masyarakat Yogyakarta untuk berwisata ke daerah lain, atau ke luar negeri sudah cukup besar seperti ke Singapura, Malaysia dan Thailand.
Adanya penerbangan murah dan kebijakan bebas fiskal serta paket wisata dengan harga terjangkau, lanjut Edwin, menyebabkan masyarakat Yogyakarta tidak ragu lagi untuk berwisata ke negara-negara tetangga tersebut.
"Peningkatan wisatawan dari Yogyakarta ke luar negeri tersebut terjadi pada saat-saat tertentu saja, tetapi bukan pada saat libur panjang akhir pekan," katanya.(AntaraNews.com)
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Banyak Atas Komentarnya... Jangan Lupa Baca Artikel Yang Lain Ya.... :)