Pasangan ganda campuran unggulan Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil meraih gelar kejuaraan All England setelah berhasil mengalahkan duet Denmark, Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl dalam partai final yang berlangsung di National Indoor Arena, Birmingham, Inggris, Ahad, 11 Maret 2012.
Tontowi/Liliyana, yang saat ini bertengger di peringkat empat dunia, menang dalam pertandingan ketat yang berlangsung selama 43 menit dengan skor akhir 21-17, 21-19. Keberhasilan duet ini sekaligus mengakhiri paceklik gelar di turnamen bergengsi dunia ini, yang sudah berlangsung selama delapan tahun. Indonesia terakhir kali juara di ajang ini pada 2003 lewat pasangan ganda putra Sigit Budiarto/Candra Wijaya.
Pada awal pertandingan, duet Tontowi/Liliyana seperti bermain kurang lepas. Mereka beberapa kali sempat membuat kesalahan sehingga memberikan keuntungan bagi lawannya. beruntung hal tersebut tidak berlangsung lama, Tontowi/Liliyana terus melakukan tekanan dengan permainan silang.
Saat memasuki skor 13-12, Tontowi/Liliyana menemukan permainannya. Mereka melaju hingga akhirnya menembus match point. Namun pertandingan jadi tegang saat posisi 20-15, pasangan Denmark mencoba menyusul. Beruntung, serve yang dilakukan Juhl gagal, pertandingan gim pertama pun ditutup dengan skor 21-17.
Babak ke dua, Tontowi/Liliyana berhasil menguasai pertandingan. Namun beberapa kesalahan sempat terjadi saat mereka sedikit lagi mencapai kemenangan. Pasangan Denmark terus mengejar hingga skor sempat imbang menjadi 19-19. Itu merupakan detik yang menegangkan.
Beruntung Tontowi/Liliyana lebih dulu mencapai match point. Game kedua pun ditutup saat Thomas memberikan bola tanggung yang langsung disambar dengan smash tajam Liliyana. Keduanya langsung menjatuhkan badan di atas lapangan hijau sebagai rasa syukur, Indonesia pun menang dengan skor 21-17, 21-19.
Sebelumnya, Tontowi/Liliyana berhasil melaju ke babak final setelah mengalahkan pasangan Malaysia, Peng Soon Chan/Liu Ying Goh dalam pertandingan dua gim langsung dengan skor 27-25, 21-16. Sementara Thomas/Juhl sebelumnya berhasil mengalahkan duet Cina, Chen Xu/Jin Ma dengan skor 21-16, 21-18.
Kedua pasangan ini sebelumnya sudah bertemu sebanyak dua kali, dan pernah saling mengalahkan.Pertemuan pertama terjadi saat turnamen Li Ning Cina Open 2011, saat Thomas/Juhl menang dengan skor 17-21, 13-21. Mereka kembali bertemu dengan pada Djarum Indonesia Open 2011 yang dimenangkan oleh Tontowi/Liliyana dengan skor 21-15, 21-14.
Dengan kemenangan tersebut, Tontowi/Liliyana telah menyelamatkan wajah bulu tangkis Indonesia dalam kejuaraan All England 2012. Semua wakil Indonesia kandas dalam kejuaraan yang pernah didominasi para atlet Tanah Air ini.
Bagi Liliyana, ini adalah partai final ketiganya di ajang All England. Pada tahun 2008, Liliyana yang berpasangan dengan Nova Widianto gagal meraih gelar juara usai dikalahkan oleh ganda campuran asal China, Zheng Bo/Gao Ling. Sementara di tahun 2010, Nova/Liliyana dihadang Zhang Nan/Zhao Yunlei, juga dari China.
Kemenangan Tontowi/Liliyana juga mengembalikan gelar juara Al England dari nomor ganda campuran, yang pernah dimenangkan oleh Christian Hadinata yang berpasangan dengan Imelda Wiguna pada 1979 silam.
Sumber: Tempo
Tontowi/Liliyana, yang saat ini bertengger di peringkat empat dunia, menang dalam pertandingan ketat yang berlangsung selama 43 menit dengan skor akhir 21-17, 21-19. Keberhasilan duet ini sekaligus mengakhiri paceklik gelar di turnamen bergengsi dunia ini, yang sudah berlangsung selama delapan tahun. Indonesia terakhir kali juara di ajang ini pada 2003 lewat pasangan ganda putra Sigit Budiarto/Candra Wijaya.
Pada awal pertandingan, duet Tontowi/Liliyana seperti bermain kurang lepas. Mereka beberapa kali sempat membuat kesalahan sehingga memberikan keuntungan bagi lawannya. beruntung hal tersebut tidak berlangsung lama, Tontowi/Liliyana terus melakukan tekanan dengan permainan silang.
Saat memasuki skor 13-12, Tontowi/Liliyana menemukan permainannya. Mereka melaju hingga akhirnya menembus match point. Namun pertandingan jadi tegang saat posisi 20-15, pasangan Denmark mencoba menyusul. Beruntung, serve yang dilakukan Juhl gagal, pertandingan gim pertama pun ditutup dengan skor 21-17.
Babak ke dua, Tontowi/Liliyana berhasil menguasai pertandingan. Namun beberapa kesalahan sempat terjadi saat mereka sedikit lagi mencapai kemenangan. Pasangan Denmark terus mengejar hingga skor sempat imbang menjadi 19-19. Itu merupakan detik yang menegangkan.
Beruntung Tontowi/Liliyana lebih dulu mencapai match point. Game kedua pun ditutup saat Thomas memberikan bola tanggung yang langsung disambar dengan smash tajam Liliyana. Keduanya langsung menjatuhkan badan di atas lapangan hijau sebagai rasa syukur, Indonesia pun menang dengan skor 21-17, 21-19.
Sebelumnya, Tontowi/Liliyana berhasil melaju ke babak final setelah mengalahkan pasangan Malaysia, Peng Soon Chan/Liu Ying Goh dalam pertandingan dua gim langsung dengan skor 27-25, 21-16. Sementara Thomas/Juhl sebelumnya berhasil mengalahkan duet Cina, Chen Xu/Jin Ma dengan skor 21-16, 21-18.
Kedua pasangan ini sebelumnya sudah bertemu sebanyak dua kali, dan pernah saling mengalahkan.Pertemuan pertama terjadi saat turnamen Li Ning Cina Open 2011, saat Thomas/Juhl menang dengan skor 17-21, 13-21. Mereka kembali bertemu dengan pada Djarum Indonesia Open 2011 yang dimenangkan oleh Tontowi/Liliyana dengan skor 21-15, 21-14.
Dengan kemenangan tersebut, Tontowi/Liliyana telah menyelamatkan wajah bulu tangkis Indonesia dalam kejuaraan All England 2012. Semua wakil Indonesia kandas dalam kejuaraan yang pernah didominasi para atlet Tanah Air ini.
Bagi Liliyana, ini adalah partai final ketiganya di ajang All England. Pada tahun 2008, Liliyana yang berpasangan dengan Nova Widianto gagal meraih gelar juara usai dikalahkan oleh ganda campuran asal China, Zheng Bo/Gao Ling. Sementara di tahun 2010, Nova/Liliyana dihadang Zhang Nan/Zhao Yunlei, juga dari China.
Kemenangan Tontowi/Liliyana juga mengembalikan gelar juara Al England dari nomor ganda campuran, yang pernah dimenangkan oleh Christian Hadinata yang berpasangan dengan Imelda Wiguna pada 1979 silam.
Sumber: Tempo
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Banyak Atas Komentarnya... Jangan Lupa Baca Artikel Yang Lain Ya.... :)