Hafiz Online - Jakarta masuk dalam jajaran 200 kota metropolitan dengan kinerja ekonomi terbaik dunia. Berada di posisi 17, Jakarta mampu mengalahkan kota metropolitan lain yang sudah sohor sebagai kota bisnis seperti Kuala Lumpur, Hong Kong, bahkan Singapura.
Kinerja kinclong Jakarta itu diketahui dari laporan terbaru Global Metro Monitor 2011 yang diterbitkan Metropolitan Policy Program dari Brookings Institute, yang diperoleh VIVAnews, Kamis, 7 Maret 2012. Brookings Institute adalah organisasi nirlaba yang memantau kebijakan publik dan berpusat di Washington, Amerika Serikat.
Analisa Brookings Institute didasarkan pada pendapatan per kapita dan penambahan jumlah tenaga kerja sejak 2010 hingga 2011. Penilaian dilakukan terhadap 200 kota metropolitan di dunia yang mewakili 48 persen produksi global. Namun, keberadaan mereka hanya 14 persen dari populasi dan tenaga kerja di seluruh dunia.
Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja ekonomi kota metropolitan ini di antaranya produk domestik bruto, produksi industri, jumlah tenaga kerja, pendapatan, dan populasi.
Dari hasil penilaian tersebut, Jakarta dianggap layak berada di posisi 17 sebagai kota metropolitan yang menunjukan kinerja ekonomi terbaik selama 2011. Sebagaimana diketahui, sepanjang tahun lalu itu sejumlah negara memang sedang dibelit krisis.
Pendapatan masyarakat Jakarta selama 2011 naik 5,5 persen dibandingkan 2010. Begitu pula dengan jumlah tenaga kerja juga meningkat 3 persen pada periode yang sama. Jakarta mengalahkan kota-kota besar di Asia lain seperti Kuala Lumpur yang berada di posisi 20, Hong Kong 23, Bangkok 38, dan Singapura 39.
Dari 200 kota metropolitan di dunia, Brookings Institute mencatat pendapatan mengalami kenaikan dari tahun 2010 ke 2011 sebesar 1,5 persen. Pencapaian ini lebih rendah dibandingkan pendapatan dunia yang mencapai 1,6 persen. Sedangkan untuk tenaga kerja, 200 kota metropolitan di dunia mencatat kenaikan sama sebesar 1,7 persen.
Dominasi negera berkembang
Brooking Institute menemukan fakta bahwa selama 2011, negara-negara berkembang mendominasi daftar 200 kota metropolitan di dunia yang memiliki kinerja perekonomian tertinggi. Dari kawasan ini, sebanyak 12 kota metropolitan di China mendominasi daftar 40 terbaik. "Mulai dari Shanghai di posisi pertama hingga Chongqing di posisi ke-35," kata laporan itu.
Di antara negara berkembang tersebut, tercatat juga kota metropolitan seperti Mumbai (India), Jakarta, Kuala Lumpur (Malaysia), dan Bangkok (Thailand) dalam daftar 40 kota metropolitan terproduktif di dunia.
Brookings Institute juga mencatat, sebanyak 12 negara dari Amerika Latin masuk dalam daftar kota metropolitan dengan kinerja perekonomian tertinggi. Dari daftar 40 terbesar, terdapat kota-kota seperti Santiago (Chili), Buenos Aires (Argentina), Monterrey (Meksiko), Lima (Peru), Bogota (Kolombia), Brasilia, Belo Horizonte, dan Sao Paolo ( Brasil).
Sementara tiga kota dari Turki yaitu Izmir, Ankara, Istanbul mencetak sejarah dengan masuk dalam jajaran 10 besar dunia. Kinerja ekonomi yang kuat membuat Turki muncul sebagai negara dengan perekonomian positif di antara negara Eropa Timur dan Asia Tengah.
Dari kawasan Amerika Utara dan Eropa Barat, hanya tercatat empat kota metropolitan yang masuk daftar 40 besar dunia. Keempat kota itu adalah Houston dan Dallas (Amerika Serikat), Stuttgart (Jerman), dan Stockholm (Swedia).
Eropa dan AS Melorot
Krisis ekonomi yang menimpa Eropa dan Amerika Serikat membuat kota-kota metropolitan di kedua kawasan tersebut menempati posisi terbawah di antara 200 metropolitan lainnya. Sebanyak 31 dari 40 daftar metropolitan dengan kinerja terendah berasal dari kota-kota di AS dan Eropa Barat. Mereka bergabung dengan 7 kota metropolitan di Jepang yang terpengaruh bencana gempa bumi dan tsunami.
Selain negara-negara tersebut, Mesir juga menyumbang dua kota, yaitu Kairo dan Alexandria, sebagai kawasan metropolitan dengan pertumbuhan ekonomi lambat. Kondisi politik yang memanas membuat kedua kota tersebut tak bisa mencetak kinerja maksimal.
Sumber: Viva News
Kinerja kinclong Jakarta itu diketahui dari laporan terbaru Global Metro Monitor 2011 yang diterbitkan Metropolitan Policy Program dari Brookings Institute, yang diperoleh VIVAnews, Kamis, 7 Maret 2012. Brookings Institute adalah organisasi nirlaba yang memantau kebijakan publik dan berpusat di Washington, Amerika Serikat.
Analisa Brookings Institute didasarkan pada pendapatan per kapita dan penambahan jumlah tenaga kerja sejak 2010 hingga 2011. Penilaian dilakukan terhadap 200 kota metropolitan di dunia yang mewakili 48 persen produksi global. Namun, keberadaan mereka hanya 14 persen dari populasi dan tenaga kerja di seluruh dunia.
Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja ekonomi kota metropolitan ini di antaranya produk domestik bruto, produksi industri, jumlah tenaga kerja, pendapatan, dan populasi.
Dari hasil penilaian tersebut, Jakarta dianggap layak berada di posisi 17 sebagai kota metropolitan yang menunjukan kinerja ekonomi terbaik selama 2011. Sebagaimana diketahui, sepanjang tahun lalu itu sejumlah negara memang sedang dibelit krisis.
Pendapatan masyarakat Jakarta selama 2011 naik 5,5 persen dibandingkan 2010. Begitu pula dengan jumlah tenaga kerja juga meningkat 3 persen pada periode yang sama. Jakarta mengalahkan kota-kota besar di Asia lain seperti Kuala Lumpur yang berada di posisi 20, Hong Kong 23, Bangkok 38, dan Singapura 39.
Dari 200 kota metropolitan di dunia, Brookings Institute mencatat pendapatan mengalami kenaikan dari tahun 2010 ke 2011 sebesar 1,5 persen. Pencapaian ini lebih rendah dibandingkan pendapatan dunia yang mencapai 1,6 persen. Sedangkan untuk tenaga kerja, 200 kota metropolitan di dunia mencatat kenaikan sama sebesar 1,7 persen.
Dominasi negera berkembang
Brooking Institute menemukan fakta bahwa selama 2011, negara-negara berkembang mendominasi daftar 200 kota metropolitan di dunia yang memiliki kinerja perekonomian tertinggi. Dari kawasan ini, sebanyak 12 kota metropolitan di China mendominasi daftar 40 terbaik. "Mulai dari Shanghai di posisi pertama hingga Chongqing di posisi ke-35," kata laporan itu.
Di antara negara berkembang tersebut, tercatat juga kota metropolitan seperti Mumbai (India), Jakarta, Kuala Lumpur (Malaysia), dan Bangkok (Thailand) dalam daftar 40 kota metropolitan terproduktif di dunia.
Brookings Institute juga mencatat, sebanyak 12 negara dari Amerika Latin masuk dalam daftar kota metropolitan dengan kinerja perekonomian tertinggi. Dari daftar 40 terbesar, terdapat kota-kota seperti Santiago (Chili), Buenos Aires (Argentina), Monterrey (Meksiko), Lima (Peru), Bogota (Kolombia), Brasilia, Belo Horizonte, dan Sao Paolo ( Brasil).
Sementara tiga kota dari Turki yaitu Izmir, Ankara, Istanbul mencetak sejarah dengan masuk dalam jajaran 10 besar dunia. Kinerja ekonomi yang kuat membuat Turki muncul sebagai negara dengan perekonomian positif di antara negara Eropa Timur dan Asia Tengah.
Dari kawasan Amerika Utara dan Eropa Barat, hanya tercatat empat kota metropolitan yang masuk daftar 40 besar dunia. Keempat kota itu adalah Houston dan Dallas (Amerika Serikat), Stuttgart (Jerman), dan Stockholm (Swedia).
Eropa dan AS Melorot
Krisis ekonomi yang menimpa Eropa dan Amerika Serikat membuat kota-kota metropolitan di kedua kawasan tersebut menempati posisi terbawah di antara 200 metropolitan lainnya. Sebanyak 31 dari 40 daftar metropolitan dengan kinerja terendah berasal dari kota-kota di AS dan Eropa Barat. Mereka bergabung dengan 7 kota metropolitan di Jepang yang terpengaruh bencana gempa bumi dan tsunami.
Selain negara-negara tersebut, Mesir juga menyumbang dua kota, yaitu Kairo dan Alexandria, sebagai kawasan metropolitan dengan pertumbuhan ekonomi lambat. Kondisi politik yang memanas membuat kedua kota tersebut tak bisa mencetak kinerja maksimal.
Sumber: Viva News
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Banyak Atas Komentarnya... Jangan Lupa Baca Artikel Yang Lain Ya.... :)